Muara Tawar 2 : Its Smiling
Pernah tidak terfikir bahwa asal semua ketidak bahagiaan kita adalah
karena kita menerima semua informasi tanpa seleksi. Contohnya adalah
saat kita mendengar bahwavit C baik untuk kesehatan, kita lalu
mengkonsumsi dlm jumlah besar & akhirnya diare. Saat mau mulai
mencari pasangan hidup kita rajin menonton infotainment & majalah
mode sehingga kriteria rupawan sang calon jadi salah kaprah. Saat baru
ditempatkan di suatu daerah kita mendengar semua informasi tentang
penduduk asli yg kurang bersahabat. Semua informasi tsb tanpa sadar
membuat kita membangun tembok yg tinggi di sekeliling jiwa kita untuk
bahagia. Lain juga ada orang yg ekstrim menutup diri dari informasi,
entah karena merasa pendidikan lebih tinggi, pengalaman paling banyak
atau tour of dutynya paling kaya atau karena bawaan lahir saja.
Hehehehehe... Baca paper kami tentang leadership yg dikirim ke English
olympiade last year deh!
Kemarin saya menulis tentang Sistem yg baik membawa kita lebih cepat
karena mampu memberi percepatan. Bagaikan kupu2 yg ikut saya naik
Commuter line dari Gambir ke Cilebut tadi siang. Tentu dia tidak akan
mengira bisa sampai ke Cilebut kurang dari 1 jam! Kali ini ada satu hal
yg membuat sistem itu berjalan, yaitu BUDAYA. Inilah roh yg sebenarnya
menggerakkan suatu sistem. Sistem memang punya mekanisme menilai dirinya
sendiri, tapi mekanisme itu sering kali berakhir menjadi sebuah
formalitas. Jika ingin tahu seberapa baik posisi sistem, kita juga harus
menilai budayanya.
Salah satu hal baik dari masa empat tahun di Smakbo adalah sekolah
kepribadian di salah satu Harokah (pergerakan) islami. Yg juga menjadi
Lab Budaya Komunitas terbaik yg pernah saya masuki. Salah satu budaya
kerja baik yg masih saya ingat adalah INTEGRITAS. Bendahara kami saat
itu sangat takut uangnya bercampur dgn uang umat sehingga sering kali
dia malah menombok. Atau saat kami satu kelopok liqo datang untuk
membersihkan kelas setelah kegiatan ospek karena anggota liqo kami
adalah PIC kegiatan tersebut. Lalu hingga hampir satu kampus sudah
dibersihkan tak ada satupun panitia lain yg datang membantu. Kami saat
itu bersedia mengerjakan pekerjaan banyak orang hanya karena sebuah
Integritas. Marah kah kami? Tentu saja, tapi pekerjaan tetap tuntas
berkualitas.
Saat memasuki pos pemeriksaan saya merasa para anggota Satpam tersenyum
ramah, saat bertanya, saat memeriksa bahkan saat menunjukkan jalan. Lalu
saya melangkah lebih jauh ke halaman admin yg juga lapangan parkir,
saya merasa taman-taman itu tersenyum. Taman itu tersenyum lewat rumput
& pohon yg hijau, lewat selokan yang bersih, lewat rambu-rambu yg
dipasang serasi dan lewat penanda jalan 5S yg engga lebay. Saat
melangkah ke gedung Admin terasa seperti masuk ke lobby hotel. Ada
petugas keamanan yg bertanya dgn sopan lalu menunjukkan arah tanpa kesan
sangar atau maksud tersembunyi.
Di gedung KLK3 kami disuguhi 5S yg ringkas bukan dibuat-buat. Tentu
walau pegawai KLK3 hampir semuanya kaum Adam, hawanya seperti gedung
admin/CCB Grati di bulan romadhon. Berbahagialah kaum mantan seperti
saya, mantan perokok, mantan ikhwan, mantan ini & itu karena
udaranya bebas asap. Stiker NO SMOKINGnya kecil saja tapi bertaji, ya
dari pada segede-gede tapi banci!
Kunjungan lapangannya sangat mengejutkan! Nia sampai teler & saya
sampai lupa baca Bismillah. Kenapa? Karena kita diajak keliling unit
naik electric golf cart, Bo! Apakah tidak ada sepeda atau mobil?
Buuaaanyyaakkk. Tapi semua kendaraan bensin dilarang masuk unit &
sepedanya nyaris semua sudah berkeranjang juga bernama (kode pemilik).
Sebagai auditor SMP saya sampaikan juga bahwa ada pemisah yg jelas
antara area umum dan area berbahaya/unit utama. Rupanya jelas sekali
zoning di unit sana,semua hal yg tidak ada hubungannya dgn pembangkitan
dari fungsi apapun ada di luar area. Coba sebutkan di unit kita, apa
saja yg di luar fungsi inti pembangkitan tapi ada di area inti?
Tak banyak yg akan saya tulis tentang Lab kecuali : masalah personal.
Tapi waktu masuk ke Gudang umum, ampuuunn sampai takut kepleset!
Lantainya berkilauan, raknya rapi jali dan hawanya ga panas. Pas diajak
masuk gudang kimia, kayaknya saya dihipnotis, pandangan saya kabur &
baca ayat kursi terbata-bata. Itu yg namanya coating chemical
resistance kok bisa bagus, pasti di Jawa timur mah tidak ada yg jual.
Palet-palet rapi menyangga bahan kimia. Tanggulnya dilengkapi saluran
air dan pengumpul di pojok ruangan itu rada mirip sama yg saya gambarkan
dulu, tapi 2x lebih bagus. Hebatnya lagi shower & eye washernya
berfungsi (saya tes sendiri), sampai si staff gudang menantang saya
untuk mandi di situ. Saluran buang katanya langsung ke IPAL, jadi sudah
tidak pake gayung-gayungan ke pail gitu kali ya? Biar Nia yg jawab.. Di
sebelah ada ruang tertutup ber-AC dgn lantai coated & ada
wastafelnya, ruangan apa ayooo? Benar, pintar sekali, itu gudang kimia
p.a!! Tentu saja di sekitar gudang kimia tidak ada kabel listrik dan
pipa air centang perenang. Padahal gudang kimianya baru lho! Di sebelah
gudang kimia p.a. ada gudang gas, tempatnya aneka gas disimpan. Mirip
sama gudang gas Suralaya, tapi "sedikit" lebih rapi.
Golf cart membawa kami melintas ke TPS B3. Sayang sedang diperbaiki,
jadi wajar kalo terlihat berantakan. Hanya satu keanehan di TPS B3 milik
mereka yaitu ada sistem pemadam api otomatis di langit-langitnya. Ada
yg bisa kasih pendapat kenapa ada pemadam api otomatis di gudang yg
isinya sebagian bahan mudah terbakar dan beracun? Untungnya karena
perbaikan adalah Teknisi sipil PJB yg bertanggung jawab di situ mengajak
kami melihat-lihat ke Aux area yg sedang dipasangi coating. Jadi kami
faham bahwa coating itu dikerjakan oleh orang indonesia. Rekanannya
bersedia menjawab banyak pertanyaan, hanya sayang saya lupa minta kartu
nama. Kata si Teknisi sipil, visinya adalah membuat area kerja nyaman.
Dengan warna warni 5 S yg simple, dgn coating yg safe dan dengan vendor
yg kompeten.
Terakhir kami diajak ke area Fuel oil tratment, meliputi Bunker-bunker
dan treatment plant. Selain bersih, tanpa ada petugas yg merokok, kami
juga diajak melihat sisi lain program lingkungan mereka. Tentang
bagaimana bagian lingkungan membersihkan bukan hanya fisik tapi juga
bathin dengan cara yg cukup bagus. Sayang, saya tidak akan membukanya di
sini.
Keesokan harinya setelah menginap di mess yang masih bau cat kami
kembali ke gedung KLK3. Ternyata kami harus kembali ke Admin karena
mereka masih section morning meeting. Saya mengintip Pak manager yg
memimpin meeting itu, manajer yg baik. Setelah urusan sekretariatan
beres kami kembali ke KLK3 untuk membuat resume benchmarking
bersama-sama teman-teman PJB. Saya mencoba menggelitik kenapa mereka
bisa kelihatan begitu segar. Ternyata KLK3 sendiri punya road map yg
cukup jelas & di-cascade hingga ke supervisor. 5 S dilakukan sudah
cukup lama tak peduli siapapun GMnya. Ada standar yg jelas tentang
kebersihan & kerapian taman di sana. Mereka bukan hanya tegas
menegakkan aturan tapi juga menciptakan kompetisi dgn mengundang vendor
selain koperasi. Kelihatan sekali bahwa tujuan lingkungan adalah
mendukung core bussiness. Sekarang kuisnya : Apa corebussiness kita?
Dari tadi baiknya terus yg dibicarakan ya? Tentu saja sampah yg
bercampur masih jadi masalah, walau tempat sampahnya lebih modis.
Pemeriksaan kepada tamu dari internal PLN juga lebih ringan. Dan masih
ada petugas yg tidak bersafety di unit. Selalu ada kekurangan yg bisa
kita temukan di manapun. Bahkan dulu ada murobbi saya yg wudlunya masih
alakadarnya. Padahal kalo ceramah alangkah garangnya. Itulah tempat
untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan.
Hal baik dari bechmark adalah kita jadi diingatkan tentang kekurangan
kita. Tentang dari mana kita memulai perbaikan adalah bergantung pada
siapa kita & seberapa jauh jangkauan kita. Level operator spt kita
bisa memulai dengan kerja yg bersih. Kita laksanakan 5 S dgn benar,
bukan untuk tuntutan organisasi belaka. Kita bisa pisahkan sampah kita
sendiri, walau orang lain tidak mengikutinya. Kita aktif dlm meeting
rutin seberapapun konyolnya meeting itu atau seberapapun rusak meja
kursinya. Kalau kita mendapat penugasan di luar pekerjaan rutin maka
kita bisa jadikan itu sarana menyebarkan virus kebaikan. Kalaupun tidak
ada penugasan, kita bisa jadikan hasil kerja kita berkualitas tinggi.
Misalnya dengan mempelajari detil pekerjaan kita lebih dalam atau
mempelajari cara melayani orang lebih baik. Banyak sekali cara yg bisa
kita lakukan sebenarnya. Hampir sebanyak alasan kita untuk berkelit.
****
Tulisan ini saya mulai di Muara tawar dan saya akhiri di Terminal 1C4
CGK. Capek rasanya tangan ini, apalagi fikiran saya. Sudah lama sejak
saya menulis cerita yg serius semacam ini lagi. Jika ada yang baik dari
sini boleh diambil dan dishare namun jika ada yg salah : silakan
didelete saja. Jika tidak suka : kirim reply "JANGAN KIRIM LAGI".
Seindahnya pelangi di atas kepala orang lain bukan alasan untuk takut
menciptakan pelangi sendiri bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar